5. Mikrofilamen
Mikrofilamen terbentuk dari protein, aktin dan miosin. Berbentuk mirip dengan mikrotubulus namun diameter mikrofilamen lebih kecil dan lebih lembut. Berbentuk panjang, tipis, dan berserat protein (terutama aktin). Mikrofilamen ditemukan di sebagian besar sel. Mikrofilamen mengikat protein memungkinkan mikrofilamen untuk mendorong dan menarik pada membran sel untuk membantu pergerakan sel. Gerakan dari membran sel, organel, dan sitoplasma adalah semua terkait dengan tubulus dan filamen. Fungsinya adalah :
- Mikrofilamen bersama dengan mikrotubulus untuk membentuk struktur yang memungkinkan sel untuk menahan bentuknya, bergerak sendiri, dan bergerak organel-nya.
- Semua mikrofilamen dan mikrotubulus bergabung membentuk sitoskeleton sel.
- Mikrofilamen banyak ditemukan juga dalam jaringan otot untuk membantu sel otot relaksasi dan kontraksi.
- Mikrofilamen mengikat protein memungkinkan mikrofilamen untuk mendorong dan menarik pada membran sel untuk membantu pergerakan sel.
- Mikrofilamen memiliki peran dalam pergerakan sel, eksositosis dan endositosis.
6. Peroksisom (Badan Mikro)
Peroksisom merupakan kentong kecil yang berisi enzim katalase. Peroksisom terdapat pada sel hewan, fungi, dan daun tanaman tingkat tinggi untuk mengetahui letak peroksisom di dalam sel. Berfungsi menguraikan sisa metabolisme yang berupa peroksida (H2O2) yang bersifat toksik menjadi air dan oksigen yang berbahaya bagi sel. Peroksisom banyak terdapat di ginjal dan sel hati. Fungsi peroksisom:
- Mengubah lemak menjadi karbohidrat
- Berperan penting dalam penyerapan cahaya dan respirasi.
- Menguraikan perokida (H2O2) menjadi air dan oksigen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar